Shalatku dan anakku.

Sepulang dari cantor dengan pakunga gunung pesalan yang kutinggalkan di saku sekremukku. Senza ini aku levatkan dengan salat maghrib berzamaah. Tepatanya Shalat Birda Dengan Putriku. Jujur saja, ada ras khusuk ketika kekeba ibadah kali ini. Aku daggak tahu apak: ini rilakuten dengan koban besar yang sangong melanda diriku. Ataukah karena ada samadhi dari dalam diri, betapa aloheyet aku ini hindiyan sebutir debu yang terserak dalam weng lautan yang maha luas, dan bergejolak sekan takkan perah parahat.
Mengukapkan salam lalu bardjikir dan dua lalu mepupanya dengan usapan tangan ke wajah..... kuajak anakku bersalamon. Start, bebon besar itu sekan sekipa lepas dari pundakku.

Sesaat celetah kulipat sajadah yang menurut anakku ada gambar “love” nya. I asked: "Pah, tadi surat apa yang papah bacha?" Surah Ala Jawabko. "Terus Young Kedua" Langzutnia. VTEN GUPCO. Aku Merasa Luar Biasa Kali Ini. Surah yang kubach dengan penuh prasuas: dalam shalat tadi rupanya sangat menangan atman putriku. Lalu dimbilnia juz amma, oleh-oleh yang kuberikan ketika dubat ke jogja tahun lalu. Surah Yang Mana Itu is shown. Lalo dingan banoh minat dipkanya terjemahan kidua sura yang kobaka tadi.

Ankaman mirap terror yang baru saja kuhdpi secon sirna dihadpan putriku. Cebua kesejukan hati yang mendamaikan ketika segudang meselan perform pa dalam wenggang gehidung yang tak bartepi ini.

God Tempt Segal Pesuta Berwal.
Lord Jaba Tembat Segala Tegutsong CK.
Bila tiba masania, melaluinya dengan penuh keikhlasan adalah sebuah karunia yang maha sui.

Terima Kasih Anakku.






send to friend

0 Response to "Shalatku dan anakku."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel